10 Desember 2006
Aku sama sekali nggak tahu apa yang aku alami ini sesuatu yang diberikan Tuhan agar aku nantinya bisa bertumbuh atau cuma pencobaan yang datangnya dari pikirannya sendiri. Yang aku tahu dan paling aku sadari, setiap orang memiliki satu sisi gelap di dalam diri mereka masing-masing, sesuci apapun orang itu. Sehebat apapun orang itu. Apalagi aku yang bukan apa-apa. Tapi paling tidak jika ada sebuah komitmen untuk menjadi hamba Tuhan dan menjadi pelayan Tuhan bukankah hal yang bersifat kedagingan harus disalibkan? Jadi sebenarnya siapakah pelayan Tuhan yang berkenan di hati Tuhan jika sebagian besar pelayan Tuhan memiliki cela. Setiap orang memiliki kelemahan, begitu pula aku. Baguslah kalau mereka bisa merasakan dan mengakui bahwa mereka itu lemah.
Apa arti pelayananku? Benarkah aku mencari Tuhan setiap saat aku melayaninya? Benarkah hadirat Tuhan memenuhiku? Jika memang benar tidak akan ada nafsu kedagingan yang tinggal dalam diriku bukan? Mengapa hari ini aku merasa begitu kosong dan hampa padahal aku juga melayani? Mengapa aku bisa menghakimi sesama pelayan Tuhan tanpa aku bisa melihat bahwa akulah yang banyak kelemahan. Setiap orang punya kelemahan, masa lalu yang kelam sebelum mendapat panggilan Tuhan untuk melayaniNya. Tapi mengapa hatiku begitu sakit melihat begitu banyak pelayan yang tidak benar-benar berkomitmen untuk melayani Tuhan, tetapi melayani manusia…seperti pelayanan yang kulakukan selama ini. Siapa yang ingin kusenangkan hatinya? Tuhankah? Aku sendiri tidak tahu.
1 Kor 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
2 Kor 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi
Kadang aku begitu ingin menyerah dan melarikan diri. Mungkin lebih aku menjadi jemaat biasa saja. Mungkin aku belum cukup kuat untuk sanggup menerima anugerah besar ini. Aku hanya seorang bayi yang baru lahir dan baru genap satu tahun berjalan dalam Tuhan tapi sudah dibebankan dengan perkara sebesar ini – bagiku – aku rasa aku tidak cukup kuat untuk itu. Bahkan Claudia yang sudah bertahun-tahun melayani Tuhan saja belum cukup kuat untuk menerima ini semua.
Aku merasa sangat tidak berguna bagi diriku, orang lain apalagi untuk Tuhan. Aku ini apa??? Hanya seorang gadis remaja yang baru masuk ke 17 dan baru setahun lebih empat bulanan ikut Tuhan sudah dibebankan dengan perkara sebesar ini. Bukannya aku tidak mau cuma benar-benar merasa tidak sanggup. Terkadang semuanya terasa sudah benar adanya dan tidak ada yang salah. Tapi di lain waktu semuanya begitu saja salah dan sangat tidak mengenakkan.
Apa karena aku belum berpengalaman sehingga dia bisa menganggapku mudah untuk dipermainkan? Apa yang iblis maui dariku? Perpecahan? Bagaimana aku bisa melayani Tuhan kalau aku tidak bisa bersatu dengan pelayan-pelayan Tuhan yang lain. Aku merasa seperti seorang balita yang baru bisa belajar berdiri sendiri di tengah kumpulan orang dewasa. Tapi memang begitulah aku dan segala pikiran kekanak-kanakanku.
Kadang aku ingin pergi dari kota ini…
Benarkan ini semua cuma berasal dari pikiranku saja??????
Aku seperti seorang bayi yang memikul salib Kristus…Aku seperti seorang bayi yang baru lahir dan sudah harus mengecap satu-persatu makanan keras. Atau ini cuma pikiranku saja? Karena sebenarnya Tuhan begitu baik kepadaku. Dia tahu aku ini bukan apa-apa, tapi dia membuatku jadi apa-apa…